Overdosis atau keracunan aspirin (salisilat) dapat akut atau kronik. Dimana overdosis akut memiliki tingkat kematian sebesar 2% sedangkan overdosis kronis lebih sering mematikan dengan angka kematian 25%; overdosis kronis bisa sangat parah pada anak-anak.
Pasien dengan keracunan ringan sering mengalami mual dan muntah, sakit perut, kelesuan, tinnitus (telinga berdengung), dan pusing. Gejala yang lebih signifikan terjadi pada keracunan yang lebih berat meliputi hipertermia(menggigil), takipnea (nafas cepat), alkalosis pernafasan, asidosis metabolik, hipokalemia, hipoglikemia, halusinasi, kebingungan, kejang, edema serebral, dan koma.
Penyebab paling umum kematian menyusul overdosis aspirin adalah cardiopulmonary arrest (henti jantung-paru) biasanya karena edema paru. Dosis toksik dari aspirin umumnya diketahui bila pemakaian aspirin lebih dari 150 mg per kg parameter biokimia massa tubuh. Monitoring seperti elektrolit, fungsi hati dan ginjal, urine, dan pemeriksaan hitung darah lengkap sering dilakukan bersama-sama dengan salisilat dan kadar gula darah. Penilaian gas darah arteri dilakukan untuk menguji alkalosis pernapasan dan asidosis metabolik.
Perawatan awal dari overdosis akut yakni resusitasi yg diikuti oleh dekontaminasi dari lambung dengan arang aktif, yang menyerap aspirin pada saluran pencernaan.
Natrium bikarbonat diberikan dalam overdosis aspirin adalah penting karena meningkatkan penghapusan aspirin dalam urine.
Hemodialysis dapat digunakan untuk meningkatkan penghapusan salisilat dari darah.
Related Articles :
1 komentar:
silahkan berkunjung ke website kami....
obat ambeien
cara mengobati ambeien
obat gatal selangkangan
bab berdarah
gejala ambeien
Post a Comment