Tidur setelah sahur
memang jamak dilakukan orang pada bulan puasa. Namun dokter spesialis penyakit
dalam, Ari Fahrial Syam, memberi saran sebaiknya hal itu tidak dilakukan.
"Karena makanan belum dicerna dan malah bisa berbalik dari lambung ke
kerongkongan (atau biasa disebut refluks) karena pengaruh gravitasi,"
Jika refluks
terjadi, Ari melanjutkan, asam lambung akan naik dan melukai kerongkongan.
Karena mengalami luka, kerongkongan akan terasa panas seperti terbakar, dan
mulut pun terasa pahit.
Dia punya cara untuk
menyiasati kemungkinan terjadinya refluks asam lambung ini. "Dengan cara
tidur setengah duduk atau tidur menggunakan bantal yang tinggi," kata Ari.
Namun dosen Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia itu lebih menyarankan orang yang berpuasa
tidak tidur setelah bersantap sahur. "Sebenarnya kan percuma tidur, paling
cuma satu jam," katanya. Ideal-nya, ia menambahkan, seseorang boleh tidur
dua jam setelah makan. "Tapi masih bisa ditolerir tidur satu jam setelah
makan," kata Ari.
Makanan yang sukar
dicerna, Ari melanjutkan, adalah makanan yang terlalu berlemak. Keju dan minyak
dalam jumlah banyak akan memerlukan waktu dua jam untuk dicerna. Sedangkan nasi
dengan sayur berkuah atau telur dan ikan rebus biasanya memerlukan waktu satu
jam untuk dicerna.
Agar lambung punya
cukup waktu untuk mencerna santapan sahur, peraih Young Clinician Award pada
World Congress of Gastroenterology Bangkok 2002 itu menyarankan orang yang
berpuasa makan sekitar satu jam sebelum waktu imsak. "Jam 3-an sudah makan
makanan padat. Jangan mepet-mepet waktu imsak," katanya.
Barulah mendekati
waktu imsak, menu dilanjutkan dalam bentuk camilan, buah-buahan, dan minum air
putih. Dengan cara ini, ketika tidur, makanan sahur telah dicerna dan terhindar
dari refluks. Seusai salat subuh, jika memang sangat mengantuk, orang yang berpuasa
dianjurkan tidur sebelum beraktivitas.
Ari juga menjelaskan
bahwa nutrisi yang paling diperlukan manusia secara garis besar adalah
karbohidrat, protein, dan lemak. Untuk santapan sahur, ia sarankan agar makan
nasi, kentang, dan ubi sebagai sumber karbohidrat. Untuk protein,daging, ikan,
dan telur bisa menjadi pilihan. Lemak dapat diperoleh dari minyak dan daging
ayam negeri.
Namun, Ari
mengingatkan, orang yang berpuasa untuk menghindari makanan yang mengandung
lemak berlebih saat sahur karena susah dicerna. Demikian pula konsumsi susu.
Bagi yang berusia di atas 30 tahun, sebaiknya memilih susu rendah lemak atau
bahkan tanpa lemak.
Konsumsi cairan yang
dianjurkan Ari adalah jus buah-buahan, seperti mangga atau jeruk, karema
menyediakan vitamin dan mineral yang diperlukan tubuh. "Tapi jangan pakai
gula atau susu," kata Wakil Sekjen Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit
Dalam Indonesia itu.
Sumber :Whooila!
Related Articles :
0 komentar:
Post a Comment